4744359

4744359

Saturday 27 February 2016

Aku Menunggu Khitbahmu


Hari itu, Minggu, 19 July 2015.
Pertama kalinya aku bertemu dengannya (lagi), setelah pertemuan sebelumnya kala itu yang tak pernah aku sangka-sangka.
Sudah lama, waktu itu 2012, pertemuan awal yang tidak sama sekali memberikan kesan indah bagiku.
Namun baginya, perjumpaan kala itu, Ina yang indah :)

Sudah tiga tahun berkelang, sejak 2012 hingga 2015, aku tidak pernah sama sekali bertatapan mata secara langsung dengannya, hanya via SMS dan Blackberry Messenger, itupun jika ada hal penting yang harus aku tanyakan padanya, jika tidak, tidak pernah ada pula komunikasi diantara kita. Yaa, memang seringkali ia menanyakan kabar, tapi tak kuhiraukan.
Hanya berbalas komentar jika salah satu diantara kita mengganti Display Picture BBM, komentar-komentar yang, yaa, hanya jokes-jokes ringan dan kadang terkesan garing, lebih sering tak kuhiraukan dan kuanggap angin lalu.
Aku dan dia sempat tidak berkomunikasi, tak tahu kabar, dan, aku sempat melupakannya.
Akupun tak ingat, bagaimana awal tersambungnya kembali komunikasi yang sempat terputus itu.

Hanya saja yang aku ingat, pada hari itu, 7 bulan yang lalu, ia datang untukku, tersenyum, dan untuk pertama kalinya aku menatap dalam kedua buah bola matanya :)

Aku hanya menganggap kedatangannya kala itu adalah untuk silaturahmi saja, tak lebih dan akupun mengganggap itu biasa saja.
Namun lain baginya, kedatangannya kala itu adalah awal baginya untuk menggapai cinta yang Allah ridhoi.

Bagaimana tidak, dengan berani-beraninya ia datang menemui kedua orang tuaku, bercerita awal pertama bertemu, tertawa membagi kisahnya dengan orang tuaku, mengungkapkan ketertarikannya padaku, dan aku hanya menganggap itu biasa saja.

Karena aku takut, aku takut bekas luka yang masih sangat basah akan semakin terkoyak dan semakin pedih aku rasakan jika ungkapan ketertarikannya padaku aku terima dan aku balas secepat itu.

Namun aku lupa akan satu hal, satu hal yang bahkan aku tak mampu dengan cara apa aku dapat mengungkapkan betapa aku mengagumi keagunganNya, kebesaranNya, dan keesaanNya.
Allah yang Maha Memiliki Hati ini.
Allah yang Maha Menggerakkan Hati ini.
Allah yang Maha Berkuasa atas hati ini.
Aku bisa apa?
Terus saja menangisi luka yang terobek itu tanpa berjalan kearah depan?
Atau aku harus terus saja membiarkannya dan membuatnya menunggu lagi padahal itu adalah benar jalan yang Allah tunjukkan!

Kubiarkan Allah mengatur segalanya.
Kubiarkan skenario Allah yang berkuasa, bukan lagi menuruti apa yang menjadi mauku dan maunya.

Aku menunggu khitbahmu.
Kalimat yang sempat tersirat dihatiku kala itu.
Kubuang jauh keinginan itu akan kalimat yang tak mungkin aku ungkapkan padanya.
Namun tak perlu waktu lama baginya untuk menjawab perkataanku.
Karena ia siap, kapanpun aku siap.

Sabtu, 3 Oktober 2015.
Khitbah terlaksana, sederhana, dan terkesan biasa saja.
Hanya ada keluargaku dan keluarganya, juga beberapa kenalan orang tuaku dilingkunganku, namun khidmat :)

Dan aku masih belum percaya ini nyata.
Allah menyusun segalanya begitu indah.
Allah memberikan segalanya disaat dan diwaktu yang tepat, tak pernah lambat apa lagi telat.

Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Tak pernah sekalipun ada kedustaan akan nikmat yang selalu Ia beri.
Ia beri disaat yang tepat.
Tak pernah melesat.

Dan kini, hari menuju penyatuan hati dihadapan wali dan penghulu akan segera tiba.
Yang membuatku semakin susah terlelap kala malam adalah karena hari itu, hari dimana Allahpun ikut menyaksikan saat ijab qabul terucap, dan malaikat mencatat.
Permudahkanlah, lancarkanlah, Yaa Rabbi..

Seperti apakah kau jemput jodohmu?
Dengan cara apakah kau datang menghampirinya?
Dengan cara yang Allah ridhoi?
Atau dengan cara yang Allah murkai?
Itu pilihanmu.

Allah memberikan opsi yang paling baik dan terbaik untuk menjemput jodoh.
Dan tidak pernah sekalipun Allah menyesatkanmu untuk menuju ke jalan yang benar.
Hanya saja, manusia kadang tak peka, menuruti nafsu yang menggebu dalam dirinya.
Manusia kadang tak yakin, Allahlah yang menunjukkan jalan, ihdinasyiratal mustaqim.

Yang perlu kalian ingat adalah,

You will never find true love, until you first learn to love Allah.
You'll never find the right person if you don't let go of the wrong one.
Allah knows what is the best for you and when it's best for you to have it.
If something is destined for you, never in million years it will be for somebody else.

Dan benar saja,
Kata-kata yang selalu aku ingat didalam hati dan kepala adalah bahwa daun jatuhpun sudah diatur oleh Allah, apalagi keinginan yang dimiliki manusia, kenyataan yang dihadapi, perjumpaan dengan orang-orang tertentu, perasaan yang begitu tak menentu, semangat yang naik turun.
Allah selalu punya maksud dibalik itu semua.
No coincidence happens in this world, everything happens for a reasons.
Trust, Allah is the best planner..

Ingin seperti apakah jodohmu, lihat dirimu.
Ingin menjadi apakah kamu dimasa depan, lihat pribadi dalammu, lihat hatimu, bersihkah?
Tak pernah ada satu manusiapun yg bersih dari dosa-dosa.
Apa yang seharusnya kita lakukan?
Muhasabah, perbaiki niat, istiqomah, maka jalannya mudah..

Tak perlu kau risaukan jodohmu.
Allah sudah menuliskannya jauh sebelum kau ada.
Percaya akan Qada dan Qadar-Nya.
Ikuti SunnahNya.
Tinggalkan apa yang Allah tak sukai.
Maka jalanmu menuju JannahNya, semakin dekat :)

Thursday 28 January 2016

Kata Hati...


Kata Hati...

Aku sudah pernah merasakan dan sering kali terjebak akan perasaan bersalah atas kemauan hati yang memberontak.

Hal nya iman, naik turun mengikuti kehendak jiwa yang begitu labil.

Dulu, dimasa itu, seringkali kudapati hatiku terluka berkali-kali.
Kurasakan.
Kutelan pahitnya yang bersarang dikerongkongan hingga membuatku serak.

Seringkali mataku dibutakan oleh hati yang salah.
Kuikuti alur yang membawaku menuju jalan kesesatan.
Kujadikan teman sebagai musuh.
Kuhalalkan bibirku mencaci dan memaki orang-orang yang tak sependapat denganku.

Itu dulu, dikala itu, dimasa lalu...

Dan jika kini aku memilih bersama dengan orang yang diam-diam menyelipkan namaku dalam do'a-do'a nya,

dimanakah letak kesalahanku karena memilihnya???

Dan apabila kini aku ingin membangun rumah dengan taman bunga yang begitu mewah di Jannah-NYA bersama-sama dengan orang yang rela menungguku dan menginginkan itu (pula) bersamaku,
maka dimanakah letak keegoisanku yang menghantui jalan masa laluku???

Salahkah???
Tidak!
Tak pernah sedikitpun aku merasa bersalah akan hal itu!
Tak pernah sekalipun aku menyesal meninggalkan yang salah dan memilih yang benar menurut Allah dan istiqhorohku..

Allah Maha Mengetahui, sedangkan kalian tidak..

Monday 14 September 2015

Takkan Allah Hilangkan Sesuatu Dari Kita Melainkan DIA Akan Menggantikan Yang Lebih Baik

Adalah aku,
keturunan Adam dan Hawa.
Manusia biasa yang jauh dari kata sempurna.

Adalah aku,
wanita akhir zaman yang mengharapkan surga-Nya.

Adalah aku,
wanita lugu ciptaanNya yang kadang kala hati dan fikiran tak sejalan dengan apa yang aku lakukan.

Adalah aku,
yang dilanda ketakutan ditinggalkan dia yang berkali-kali menyakitiku.

Adalah aku,
yang masih saja bertahan dengan kesakitan yang berulang kali kurasakan.
Apakah pantas kupertahankan?
Mempertahankan dia yang menghianati cinta tulusku.
Menangisi dia yang tak pernah tahu apa yang hatiku rasakan.
Berlutut memohon hadirnya kembali setelah berulang kali mempermainkan hatiku.
Apakah itu yang dinamakan cinta?

Sementara aku bertahan menunggu hadirnya,
hari demi hari menjaga cinta suciku untuknya.

Kurasa aku salah.
Salah mempertahankan cinta yang salah.
Salah mencintai orang yang salah.
Dan salah telah memberikan hatiku bulat-bulat untuk dia yang salah.

Dan tak akan Allah hilangkan sesuatu dari diriku melainkan akan DIA gantikan yang lebih baik.

Tuhan mengujiku dengan cinta yang salah.
Tuhan mempertemukanku dengan dia yang salah.
Sebelum akhirnya menggantikan semuanya,
lebih baik dan paling baik.

Dan tak pernah ada perkara yang lebih indah dari dua orang yang saling mencintai selain jalan pernikahan.

Janji Tuhan itu pasti,
dan aku yakin.

Begitu bodohnya aku,
tidak pernah melihat dia yang memperhatikanku dari jauh.
Begitu dimabuk kepayangnya diriku akan cinta yang salah,
hingga tak pernah membuka hati untuk dia yang benar-benar mencintaiku.

Kini aku telah sadar,
kini aku telah terbangun dari tidur panjangku,
tidur panjang yang hanya mendatangkan mimpi-mimpi buruk bagiku.
Kini aku telah terjaga dari mati suri nya hatiku akan cinta yang salah,
kini aku telah hidup kembali,
hidup untuk masa kini dan masa depan.

Teruntuk kamu masa depanku,
terima kasih telah menungguku dengan ikhlas dan sabar.
Terima kasih telah datang membawakan cinta yang indah, yang tak pernah aku rasakan sebelumnya.
Terima kasih karena mencintaimu aku bahagia.
Terima kasih karena mencintaiku dengan sederhana.
Terima kasih karena mau membimbing hidupku.
Terima kasih karena telah datang diwaktu yang tepat.
Terima kasih kedewasaanmu.
Terima kasih karena mencintai kekuranganku.

Aku mencintaimu tanpa syarat.
Aku mencintaimu tanpa aku tahu mengapa aku mencintaimu.
Ini bukan hanya sekadar kata.
Ini bukan hanya sekadar tulisan.
Dan aku mencintaimu karena aku yakin bersamamu surga terlihat begitu dekat.

Maafkan kesalahan masa laluku.
Maaf jika membuatmu terlalu lama menungguku.
Maaf karena baru saat ini aku hadir dihidupmu.
Namun kuyakin,
aku datang disaat dan diwaktu yang tepat untukmu.

Aku mencintaimu,
mencintai kekuranganmu.
Aku mencintaimu,
mencintaimu saat ini, esok, dan seterusnya.
Karena cintaku tumbuh setiap hari,
semakin hari semakin dekat surgaNya.

Dear, my lovely Sadam,
I love you more than I love my self.
I love you more than everything.
I love you so much :)



Monday 3 August 2015

Waktu

Waktu,
cepatlah berlalu.
Bawa semua kenangan yang lalu bersama detikmu.
Jangan takuti aku akan kenangan masa lalu itu.

Ku mohon waktu,
cepatlah melangkah.
Ajak aku menikmati indahnya hari esok.
Menikmati senyuman bahagia nan merona yang terpancar tiap helaan menitmu.
Jangan bawa aku menikmati sepi dan sunyi ini.

Waktu,
ajak aku menari.
Menari melewati lingkaran masa lalu ini.
Ajak aku tertawa dengan lenggak-lenggok indah gerakmu.
Temani aku menunggu pagi,
menunggu hari berganti.

Ajak aku bernyanyi,
menyanyikan nada demi nada terbait indah.
Tersusun rapi mengalunkan ritme membawa hati melayang akan alunannya.

Waktu,
kau tahu, aku ingin melangkah.
Melangkah meninggalkanmu.
Namun aku tak mampu.
Karena kau tetap saja bersamaku menemani tiap langkah kakiku.

Karena waktu,
kau tahu,
aku ingin kau pergi.
Pergi ketika aku sudah tak mampu lagi melangkah.
Tapi kau selalu setia disini.

Kau tahu, waktu,
kau tunjukkan tiap detik berganti menit,
kau pamerkan tiap hari berlalu berminggu-minggu,
seakan kau ingin aku tahu betapa hebatnya engkau merubah kemarin menjadi hari ini,
dan esok, kau jadikan rahasia rapi tersusun untukku.

Waktu,
kau hebat.
Aku kagum.
Aku terpesona.

Waktu,
kaulah ciptaan Tuhan yang tidak pernah lelah kusyukuri.
Kaulah anugerah Tuhan yang tak pernah kusesali.

Kaulah waktu,
saksi proses pendewasaan diriku.
Kaulah waktu,
teman setia nafasku.

Lahat, 03 August 2015

Tuesday 16 June 2015

Sekadar penguat hati yang tersakiti..

-PACARAN? Engga lah yaw!
Mendingan hatinya buat Allah. Pasti Allah akan berikan yang terbaik bila hati telah siap.
Terkadang, kalo membahas soal cinta bisa kita kaitkan dgn fenomena yg kita liat sekarang ini. Yap, PACARAN!
Padahal menyalurkan rasa cinta bukan dgn pacaran, melainkan PERNIKAHAN.
.
Pacaran dianggap lazim di negeri ini. Katanya sih membuat orang bahagia, katanya sih menjadi hidup lebih semangat, katanya sih penyemangat shalat, katanya sih kalo gak ada dia hidup terasa hanpa, rasanya tuh seperti “Aku tidak bisa hidup tanpamu!” *haduuuh, kalo gak ada oksigen sih baru tuh kita gak bisa hidup* 😂
.
Bener gak sih itu semua? Mari kita cek pakai logika kita!
.
Kalo memang membuat bahagia, kenapa kamu tetap nangis karena disakiti olehnya? 😓
Kalo memang menjadi semangat hidup, kenapa tiap hari galau update sana-sini? 😩
Kalo memang penyemangat shalat, berarti selama ini shalat kita itu demi si dia dong bukan DIA Yang Maha Kuasa? 😰
Kalo memang tidak bisa hidup tanpa dia, kan sebelumnya kamu lahir bersama orang tuamu bukan sm dia. Ya gak? 😁
.
Pacaran itu cuma maksiat, berdua2an yg ketiga setan.
Pacaran itu pembawa sengsara, dikit2 nangis sampai mata sembab.
Pacaran itu bencana, mau aja kamu disuruh-suruh sama dia.
Pacaran itu rayuan gombal, bilang aku mencintaimu selamanya eh, besoknya si dia udah ada yg lain.
Bener kan? 😅
.
Bukan berarti saya yg ngomong ini sok tau, cuma mau memberitahu.
Saya pun jg pernah pacaran dan bukan dalam waktu yg sebentar. Bukan hitungan bulan, tapi tahunan. Ya wajar kalo saya paham perkara apa yg dirasakan oleh orang2 yg mengaku “bahagia” dgn hal ini.
Bukan bermaksud membuka aib sendiri, cuma ingin mengingatkan saja. 😔
Karena saya termasuk org yg mau “denger” nasehat kalo hal itu berasal dari org yg pernah mengalami kejadian itu. Siapa tau di antara teman2 semua ada yg seperti itu? 😊

Sunday 14 June 2015

Tulisan Tanpa Judul...

Aku masih belum memikirkan harus diberi judul apa tulisan ini.
Aku masih mencari harus dengan kata-kata seperti apakah yang cocok untuk disisipkan sebagai judul pada tulisan ini.
Mungkin saja "Aku Sakit Hati. Mungkin "Aku Ingin Terus Menangis". Mungkin juga "Allah Tak Akan Membiarkanku Disakiti". Atau mungkin "Allah akan Mengganti Air Mataku Dengan Tangisan Bahagia".
Dan aku masih berfikir...
Sampai akhirnya aku tak akan memberikan judul pada tulisan ini. Biar saja seperti ini. Tanpa judul..

Aku sadar, tulisanku bukan hanya aku yang berulang kali membacanya tiap saat.
Aku tau mungkin saja kakakku saat ini sedang membaca ini. Atau bos dari tempat aku bekerjapun mungkin sedang membaca tulisan yang sama sekali tidak bermutu ini.
Namun yang aku tau, siapa yang akan aku ceritakan disini tak akan mungkin membaca tulisan ini. Karena aku tau saat ini aku bukan lagi prioritasnya. Karena aku tau, do'aku untuknya telah tersampaikan. Karena aku tau, aku bisa merasakan kebahagiaannya bersama yang lain. Karena aku tak mampu memberikan kebahagiaan seperti yang ia rasakan ketika bersama yang lain.

Sesungguhnya siapa aku???

Aku,
Wanita tercengeng yang telah Allah ciptakan dari segumpal darah.
Wanita dengan akhlak yang pas-pasan.
Wanita dengan lidah yang tajam.
Wanita dengan dosa yang berlipat-lipat dan bertumpuk bagaikan tumpukan sampah yang akan segera dibakar.
Dan aku, wanita yang ingin taat atas perintah-Nya, dan tetap memegang teguh akidah-Nya.

Kenapa aku menangis, sementara Allah selalu menguatkanku dengan menyuruhku mengingat-Nya.
Kenapa aku masih saja merasa tersakiti?
Padahal Allah selalu memelukku. Mengusap air mataku dan Ia tak pernah jauh dariku.
Kenapa masih saja air mataku mengalir hanya karena merasa hati ini selalu tersakiti?
Karena Allah menciptakanku berbeda.
Karena Allah menyayangiku.
Karena Allah ingin aku selalu mengingat-Nya.
Karena Allah telah mempersiapkan kebahagiaan untukku

Tapi mengapa aku masih saja terus menangis dan menangis lagi?
Padahal Allah telah mempersiapkan kebahagiaan untukku.
Karena aku sadar, dosaku terlalu banyak.
Karena aku sadar, aku masih belum mempunyai banyak tabungan untuk bekal akhiratku.
Astaghfirulloh...

Tapi, ada yang lain yang masih saja membuatku menangis.
Ada yang lain selain mengingat dosa-dosaku yang masih saja terus membuat air mataku berlinang.
Ada yang lain, Yaa Allah...

Sesungguhnya aku hanya wanita akhir zaman yang mengharapkan ridho-Nya.
Wanita akhir zaman yang ingin taat akan perintah-perintah-Nya
Wanita akhir zaman yang mempunyai rasa cinta untuk lawan jenisku.
Dan aku hanya wanita biasa yang juga pernah merasakan jatuh cinta hingga sakitnya patah hati karena laki-laki.

Kenapa aku merasakan sakit hati?
Karena lidahku tak bertulang.
Karena lisanku tak pernah aku jaga.
Karena tutur kataku bagai duri bagi saudara-saudariku.
Karena kata-kataku yang membuatku merasakan sakit hati ini.
Ampuni aku, Yaa Allah...

Aku,
Bukan lagi aku yang dulu.
Yang berlisan tajam. Yang bertatapan sinis. Dan tipis akhlak.

Aku,
Bukanlah ahli surga yang mampu menahan siksa api neraka-Nya.
Aku hanya wanita biasa yang dosa-dosaku tak bisa dihitung.
Namun aku ingin taat...

Astaghfirullohalazim...

Keajaiban Jodoh

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Kali ini aku mau share tentang jodoh..
Waahh yang jomblo semangat banget deh bacanya hihihi ^_^


Keajaiban jodoh itu bermacam-macam.
Ada yang akhirnya bisa menikah dengan orang yang dikenal dekat sejak lama.
Namun ada pula yang merasa cocok dan yakin hanya dalam hitungan beberapa minggu saja dengan orang yang sama sekali tidak dikenal sebelumnya.
Ada juga yang dulunya bersama namun harus terpisah hingga akhirnya bertemu kembali dan menikah.

Semua itu terjadi melalui kuasa Allah atas janjinya untuk menjadikan manusia berpasang-pasangan.
Mendekatkan yang jauh, membuat dua orang yang tak saling mengenal bisa saling menyayangi, menjadikan dua orang memiliki rasa cinta sehingga mau berkomitmen mencapai tujuan bersama, menyatukan dua keluarga, subhanallah...
Dalam proses itu Allahlah yang berkuasa membuat keduanya yakin dan siap.

Jika hanya nafsu yang bergerak, mungkin dua orang ingin mengikatkan diri dalam masa pacaran, tapi enggan memikul tanggung jawab pernikahan. (Laki-laki yang begini sih enaknya disuruh pake rok aja yaa teman-teman hihihi -_-)
Jika hanya cinta yang jadi alasan, banyak pasangan yang tergantung hubungannya karena tak memiliki keyakinan.

So, teman-teman tak usah risau soal jodoh.
Allahlah yang mengatur semua pertemuan, mendekatkan yang jauh dan memberi keyakinan.
Mohon saja sama Allah yang terbaik, In shaa Allah Allah pilihkan yang baik.

Seringkali kitapun merasa jodoh lambat datang menghampiri. Padahal tanpa kita sadari Allah yang Maha Bijaksana sedang menyiapkan segala sesuatu yang paling baik untuk kita.

Barangkali Allah menyuruh kita untuk memantaskan diri sebelum akhirnya Allah pertemukan kita dengan jodoh pilihan Allah.
Bersabarlah dalam menanti.
Tak ada penantian yang sia-sia.
Pun tak ada kesabaran yang hadiahnya biasa. Kesabaran pasti berhadiah luar biasa, hanya saja kita yang sering tidak bersyukur dan mengeluh...

Mari perbaiki diri.
Tak ada sesuatu yang sulit jika Allah menghendaki.
Niatkan untuk hijrah.
Memang awalnya berat, datang cemoohan dari teman-teman yang menganggapmu aneh dan terlalu fanatik tentang agama.
Tapi, tahukah kamu bahwa taubatmu berhadiah Syurga untukmu. In shaa Allah ^_^

Jangan jadikan dirimu termasuk kedalam golongan orang-orang yang merugi.
Naudzubillahminzalik...